Bankbet138.com - Agen Bola Piala Dunia 2018

Cerita Rahasia 7


Agen Bola Piala Dunia 2018
Tepat setelah kejadian ironis itu usai, Ghea sempat minta sorry padaqu. Awalnya dia cuma terdiam. Kita kembali mengenakan pakaian kita yg tercecer di lantai kamar. Ia sedang mengancingi pakaiannya, belum memakai celana, ia menatapku tanpa suara. Aqu mengancingi celanaqu dan menunggu ia mengeluarkan kata-kata.

Agen Bola Terpercaya
Hatiku semakin retak mendengar permintaan maafnya. Ini bukan salah Ghea. Aqu yg memulainya terlebih dulu. Lagipula kalo mau jujur, aqu yg bersalah padanya. Aqu telah menggunakannya untuk pelampiasan nafsuku dan rasa kesepianku yg dalam. Bukan salah dia kalo akhirnya aqu mendapat batu dari perbuatanku sendiri.

Agen Tembak Ikan Uang Asli
Beberapa hari kemudian di campus aqu sempat bertemu dengan Shinta dan geng power rangers yg lain, kecuali Shana. Beda dengan sebelumnya, kali ini Shinta tak terlihat terlalu murung. Kita duduk di kantin untuk makan siang bersama sambil ngobrol-ngobrol.
“Eh Bro, gimana tuh kabar nya si Sarah?” tanya Rendy pada Gilang sambil menyikut lengannya. Sarah adalah gebetan Gilang yg pernah dia ajak bersama kita ke festival campus.

Bandar Judi Togel
Jantungku berdegub kencang, kakiku terus menerus mengetuk-ngetuk lantai. Seandainya aqu bisa melarikan diri dari situasi ini. Mungkin aqu bisa pura-pura pergi ke WC, lalu diam-diam pulang? Kalo nanti ada yg bertanya aqu bisa bilang kalo aqu ada keperluan mendadak.
Sebelum aqu sempat melaqukan itu, Shinta sudah melambaikan tangannya dan tersenyum. Aqu menoleh ke arah yg ditunjukkan Shinta, lalu aqu dapat melihat Shana berjalan ke arah kita dari salah satu sudut kantin. Ia memakai t-shirt ketat dan celana jeans seperti biasa. Namun ada hal yg berbeda dari biasanya. Shana memotong rambutnya. Sekarang rambut lurusnya jadi pendek seleher, memperlihatkan lehernya yg indah, membuat ia terlihat lebih seksi.

Bandar Game Casino
Genggaman tangan Ghea di gelasnya tiba-tiba saja menjadi sangat erat, tangannya terlihat agak gemetar. Ketika aqu melihat wajahnya, aqu dapat melihat api yg membara di balik kaca mata itu. Ia sungguh menyeramkan. Sepertinya ia bisa memukulku dengan gelas kaca itu kapanpun ia siap.
“Denger ya bang…. aqu memang bukan perempuan yg sok suci seperti Shana… tetapi aqu juga bukan pelacur munafik seperti dia yg bisa bang Adi jadiin sex friend seenaknya tanpa komitmen apa-apa!”

Ghea bangkit dari tempat duduknya dan keluar dari caffe dengan penuh amarah. Aqu menutupi wajahku dengan kedua telapak tangan dan berteriak dalam hati. Aqu kira berbicara dengannya bisa membuatku lebih tenang. Aqu salah, aqu malah semakin terpuruk.

Artikel Terkait

Cerita Rahasia 7
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email